Octa Broker – Pasar global menghadapi fase ketidakpastian ekonomi pada 2025 seiring potensi kenaikan inflasi akibat perang tarif, perubahan kebijakan bank sentral, dan risiko geopolitik. Lantas, trader yang mampu mengintegrasikan analisa fundamental ke dalam strategi mereka di yakini dapat menghadapi ketidakpastian ini dengan lebih efektif.
Analisa Pasar Keuangan Octa Broker, Kar Yong Ang mengatakan, analisa fundamental dapat membantu trader dalam mengantrisipasi pergeseran pasar dan memanfaatkan perkembangan ekonomi. Analisa fundamental adalah metode untuk menganalisis bagaimana faktor politik dan ekonomi makro dapat mempengaruhi harga suatu aset di kemudian hari. Biasanya, trader mengevaluasi peristiwa geopolitik, rilis ekonomi, dan tren industri. Statistik ekonomi makro maupun mikro, termasuk PDB, data ketenaga kerjaan, dan profit perusahaan juga di gunakan dalam analisa.
Sebagai contoh, perlambatan ekonomi Jerman pada 2024 di dorong oleh peningkatan harga ekonomi dan berkurangnya output industri. Hal ini berujung pada proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi Jerman di 2025 yang hanya 0,3%, sehingga dapat mempengaruhi ekuitas Jerman dan sentimen bagi investor.
Perbedaan Analisis Fundamental dan Analisis Teknis
Jika analisis teknis berfokuas pada grafik harga dan tren, maka analisis fundamental mempertimbangkan faktor ekonomi yang lebih luas dan keuangan perusahaan untuk memprediksi nilai suatu aset. Penggabungan kedua metode tersebut di percaya akan menunjang pengambilan keputusan.
Trader yang hanya mengandalkan analisis teknis berisiko mengabaikan beberapa faktor eksternal yang dapat mendorong kenaikan atau penurunan harga, terlepas dari wawasan berbasis indikator yang di miliki trader tersebut.
Upaya melakukan analisis teknis sekaliguas fundamental memungkinkan trader untuk dapat mengidentifikasi lebih banyak fakta yang akan mendukung asumsi trading atau menemukan fakta baru yang bertentangan dengan hipotesis trading. Dengan begitu, hal ini dapat mengurangi risiko implementasi keputusan yang keliru dan terburu-buru.
Indikator Ekonomi Utama yang Harus Dipantai Setiap Trader
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Sebagai acuan kondisi ekonomi yang utama, pertumbuhan PDB biasanya dapat meningkatkan kepercayaan investor yang kemudian mengarah pada keuntungan di pasar saham dan peningkatan investasi perusahaan. Sebaliknya, PDB yang mengalami kontraksi menjadi penanda perlambat ekonomi, sehingga dapat memicu sell-off pasar, pengeluaran konsumen yang lebih lemah, dan potensi intervensi bank sentral untuk merangsang pertumbuhan.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan indikator kunci yang mengikis daya beli konsumen dan membentuk kebijakan moneter. Hampir semua bank sentral di dunia menetapkan target inflasi, biasanya di level kisaran 2%. Inflsai yang stabil sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara dalam jangka panjang.
3. Suku Bunga
Kepurusan bank sentral mengenai suku bunga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar. Haraqpan investor mengenai perubahan suku bunga di masa depan dapat memberi dampak pada dasar keuangn. Pada dasarnya, trader akan mengamati sinyal dengan seksama karena perbedaan ekspetasi suku bunga adalah pendorong utama pergeseran nilai mata uang.
4. Data Pengangguran dan Pasar Tenaga Kerja
Data terkait kondisi pasar tenaga kerja dapat mempengaruhi pengeluaran konsumen dan stabilitas ekonomi. Pada dasarnya, seluruh bank sentral utama berfokus pada inflasi dan ketenagakerjaan. Pasar tenaga kerja yang kuat biasanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan dapat mengarah pada pengetaan kebiasaan moneter. Jika kenaikan tekanan upah meningkatkan inflasi.
Baca Juga: Trader Wajib Paham, Cara Menguasai Psikologi Trading